Olahraga Panjat Tebing
Olahraga panjat tebing dan dinding telah mengalami perubahan dramatis dari sekedar hobi kegiatan alam terbuka menjadi profesi olahraga yang dapat dilakukan di dalam dan di luar ruangan. Dalam perkembangannya akhirnya kompetisi panjat dinding menjadi “Kejuaran Dunia setara Olimpiade”, sementara itu di Indonesia sendiri olahraga panjat dinding dan tebing telah menjadi salah satu cabang olah raga yg dipertandingkan.
Para pendidik melihat perkembangan aktifitas ini dan melihat banyaknya manfaat dari olah raga panjat dinding, sebagai salah satu contoh untuk pengembangan kekuatan dan kelenturan tubuh. Sejumlah institusi pendidikan telah melakukan penelitian berkaitan dengan hal ini dan akhirnya melakukan pembangunan fasilitas dinding panjat di institusinya.
Ide membangun sebuah dinding panjat sangat memikat para aktivis kegiatan alam terbuka dan organisasi pencinta alam, namun, pemahaman mengenai manajemen resiko dan kurangnya pengetahuan dasar mengenai olahraga ini menggerantangkan konsepnya. Perlu disadari, penelitian sangat memegang peranan penting dan membantu dalam pemahaman faktor keamanan dan keselamatan untuk pembangunan dinding panjat dan membuat strategi perencanaaan untuk pelatihan yg lebih terstruktur dan terperinci.
Perkembangan olah raga ini di Indonesia sendiri dibuktikan dengan adanya lembaga FPTI(Federasi Panjat Tebing Indonesia) dibawah naungan Kemenegpora, hal ini menjadi suatu bukti nyata bahwa olah raga panjat tebing dan dinding ini memang tengah dikembangkan secara sistematis di Indonesia.
Kurangnya fasilitas dan alat-alat untuk media latihan menjadi salah satu kendala yang menyebabkan perkembangan olah raga ini tidak merata di tiap daerah, walaupun FPTI sendiri sudah dibentuk sampai pengurus cabang di tingkat kabupaten/kotamadya.
Dinding panjat merupakan salah satu media yang utama untuk menunjang aktifitas olah raga ini, disamping tebing alam yang sulit dimanipulasi sebagai media latihan.
Alat - Alat Pemanjatan
Alat-alat yang diguanakan dalam pemanjatan artificial
1. Tali Carmentel
Secara umun tali Carmentel di bagi menjadi dua macam yaitu :
- Static adalah tali yang mempunyai daya lentur 6% – 9%, digunakan untuk tali fixed rope yang digunakan untuk ascending atau descending. Standart yang digunakan adalah 10,5 mm.
- Dynamic adalah tali yang mempunyai daya lentur hingga 25%, digunakan sebagai tali utama yang menghubungkan pemanjat dengan pengaman pada titik tertinggi.
2. Harnest adalah alat pengikat di tubuh sebagai pengaman yg nantinya dihubungkan dengan tali.
3. Carabiner adalah cincin kait yg terbuat dari alumunium alloy sebagai pengait dan dikaitkan dgn alat lainnya.
- Karabiner Skrup/carabiner srew gate
- Karabiner Snap/carabiner non screw gate
4. Helmet adalah pelindung kepala yg melindungi kepala dari benturan dari benda-benda yang terjatuh dari atas.
5. Webbing, peralatan panjat yg berbentuk pipih tidak terlalu kaku dan lentur, biasa digunakan sebagai harnest
6. Prusik, merupakan jenis tali carmentel yg berdiameter 5-6 mm, biasanya digunkan sbg pengganti sling runner dan juga dpt digunakan untuk meniti tali keatas dengan menggunakan simpul prusik, seperti pada SRT.
7. Sepatu Panjat, sbg pelindung kaki dan mempunyai daya friksi yg tinggi sehingga dpt melekat di tebing. Jenisnya sendiri yang sering digunakan adalah soft (lentur/fleksibel) dan hard (keras)
8. Chock bag/Calk bag, sebagai tempat MgCo3 (Magnesium Carbonat) yg berfungsi agar tangan tdk licin karena berkeringat sehingga akan membantu dalam pemanjatan.
9. Descender, peralatan yg digunakan untuk meniti tali kebawah serta mengamankan leader disaat membuat jalur, biasanya yg sering digunakan adalah figure of eight dan auto stop.
10. Ascender, peralatan yg digunakan untuk meniti tali ke atas dan secara otomatis akan mengunci bila dibebani. Jenis yang digunakan biasanya jumar dan croll
11. Grigri, alat ini digunakan untuk membelay, alat ini mempunyai tingkat keamanan yg paling tinggi karena dapat membelay dengan sendirinya.
12. Hammer, berfungsi untuk menanamkan pengaman dan melepaskan kembali, biasanya yg diapakai jenisnya ringan dan mempunyai kekuatan tinggi dan ujungnya berfungsi mengencangkan mur pada saat memasang hanger.
13. Pulley, mirip katrol, kecil dan ringan tetapi memiliki kemampuan dalam beban yg berat. Digunakan untuk perlengkapan evakuasi.
14. Handdrill, merupakan media untuk mengebor tebing secara manual, yg berfungsi untuk menempatkan pengaman berupa bolt serta hanger.